Shanghai, KompasOtomotif – Kedigdayaan sedan merek premium asal Jerman di China “menelan” korban. Kiprah produsen asal Jepang, Honda, tersendat, sebab kebanyakan konsumen yang mampu membeli mobil mewah lebih melirik ke merek asal Jerman.
Bukan pemandangan aneh bila melihat sosok “mobil murah” dengan desain “menyontek” merek lain beredar di China. Tapi di sana justru mengherankan melihat mobil premium merek Jepang, segmen ini dikuasai mobil-mobil Jerman.
Model sedan premium Honda, Accord generasi kesembilan, telah meluncur pada 2013 dengan mengusung target besar. Harga jual yang ditetapkan bersaing langsung dengan Audi A4. Ternyata, keputusan itu tidak menguntungkan.
Autoblog, pekan lalu mengungkapkan, penjualan Accord turun hingga 37 persen pada Mei 2014. Total perfoma Honda memang menanjak 11 persen, tapi disumbangkan model lain yang tidak terlalu mendatangkan profit.
Keliru
Disebutkan, Honda keliru membaca pasar China. Salah satu faktor besar yang menjadi dalang adalah panasnya hubungan politik antara China dan Jepang. Protes besar pada 2012 berujung tindakan vandal terhadap mobil Jepang, bahkan pabrik di China sempat ditutup sementara.
Penelitian pada Mei 2014 mengungkapkan, 51 persen konsumen China mengatakan tidak akan membeli mobil merek Jepang.
Di sisi lain, merek Jerman berkembang. Model sedan medium terlaris adalah Volkswagen Passat. Sementara itu Audi merupakan merek premium terlaris. Bahkan, Audi telah digunakan sebagai mobil “standar” pejabat China.