BEIJING, KOMPAS.com – Negeri tirai bambu nampaknya tak pernah berhenti berinovasi di bidang transportasi. Sebuah proyek yang dipimpin oleh Dr Deng Zigang kali ini membangun sebuah platform pengujian purwarupa (prototipe) kereta maglev super cepat yang secara teoritis mampu mencapai kecepatan hingga 2.900 kilometer per jam atau sekitar 1.800 mph (mil per hour).
Saat ini, maglev komersial paling cepat beroperasi mencapai 431 km per jam. Adapun rekor tercepat maglev adalah 581 km per jam.
Deng Zigang menuturkan, melonjaknya kecepatan tersebut bisa terjadi dengan berkurangnya hambatan udara di terowongan yang hampir hampa udara.
“Jika kecepatan lari melebihi 400 kilometer (250 mil) per jam, artinya lebih dari 83 persen dari energi traksi akan menghilang sia-sia akibat hambatan udara,” katanya, dikutip dari businessinsider, Minggu (18/5/2014).
Selain itu, hambatan udara ini akan membuat tidak nyaman penumpang. Ilmuwan di Southwest Jiaotong University ini, mengatakan, pihaknya berhasil menurunkan tekanan udara 10 kali lebih rendah dari tekanan atmosfer di permukaan laut. Hal ini mengurangi energi yang diperlukan untuk mengatasi hambatan udara.
Memang saat ini, kecepatan tinggi dibatasi oleh ukuran dari platform pengujian. Namun, dengan straightaways lagi, Deng optimistis kecepatan 2.900 km per jam , atau hampir tiga kali kecepatan pesawat komersial itu dapat dicapai.
Sebagai gambaran, kereta seperti itu bisa membawa Anda dari Paris ke Moskow dalam waktu sekitar satu jam. Yang berarti Anda bisa sarapan di Champs – Élysées dan berada di Red Square pada jam makan siang.