WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Para peretas China berhasil masuk ke sistem komputer pemerintah AS yang berisi data pribadi seluruh pegawai federal AS. Demikian dilaporkan harian The New York Times, Kamis (10/7/2014).
The New York Times kemudian melanjutkan peretasan yang terjadi pada Maret lalu itu nampaknya ditujukan untuk mencari data sejumlah pegawai pemerintah AS yang bisa mengakses berbagai informasi terpenting.
Laporan ini muncul di saat Menteri Luar Negeri AS John Kerry tengah berada di China selama dua hari untuk membahas berbagai isu yang mengganjal hubungan kedua negara, termasuk masalah peretasan.
Dalam kasus terbaru ini, peretas berhasil menembus basis data sejumlah komputer di badan kepegawaian federal sebelum ketahuan lalu akses para peretas itu diblokir.
Sejauh ini tidak diketahui seberapa banyak data yang berhasil diperoleh para peretas China itu. Dalam data yang diretas tersebut terdapat banyak informasi soal para pegawai federal yang meminta akses keamanan, daftar kontak internasional mereka, pekerjaan sebelumnya dan data pribadi seperti riwayat penggunaan obat bius.
Seorang pejabat pemerintah kepada The New York Times mengatakan setelah dilacak peretasan itu berawal di China meski belum diketahui apakah para peretas itu bekerja untuk pemerintah.