KOMPAS.com – Mark Zuckerberg kembali membuat sensasi. Kali ini bos Facebook tersebut mengejutkan para peserta sebuah diskusi di Beijing, Tiongkok, dengan fasih berbicara Mandarin.
Sebagaimana dilansir oleh The Guardian, pada 2010 Zuckerberg memang pernah mengutarakan niatnya belajar bahasa Mandarin lantaran tertarik dengan budaya Tiongkok dan memang suka tantangan. Namun semenjak itu belum ada kabar lagi mengenai proses belajar dia.
Banyak yang menyangka Zuckerberg terlalu sibuk untuk mempelajari bahasa yang terkenal sulit tersebut.
Namun tiba-tiba saja, dalam acara di Universitas Tsinghua tanggal 22 Oktober itu, Zuckerberg sudah cas-cis-cus bercakap-cakap dalam bahasa Mandarin dengan hadirin. Dia bahkan melontarkan lelucon dan mengomentari perusahaan gadget Tiongkok, Xiaomi, juga dalam bahasa Mandarin.
“Saya pikir Xiaomi akan tumbuh dengan sangat pesat,” katanya, sambil menambahkan bahwa di Tiongkok terdapat banyak perusahaan-perusahaan inovatif lain seperti Alibaba, Tencent, juga QQ.
Pria 30 tahun tersebut banyak bicara soal inovasi dan suka duka mendirikan perusahaan. “Itu adalah hal yang sangat sulit… Kalau Anda tak percaya dengan misi yang Anda tetapkan, Anda akan gampang menyerah,” kata Zuckerberg. “Kebanyakan pendiri perusahaan menyerah, tapi yang terbaik akan berjuang terus.”
Hal lain yang memotivasi Zuckerberg untuk belajar bahasa Mandarin adalah istrinya, Priscilla Chan yang berasal dari keluarga keturunan Tionghoa. Konon Zuckerberg meminta restu ibu mertuanya juga dalam bahasa Mandarin.
Upaya masuk?
Zuckerberg mengaku sudah empat kali berkunjung ke Tiongkok. Sebelum ini, pada 2010 dia sempat melancong ke negeri tersebut bersama sang istri yang ketika itu masih berstatus sebagai pacar.
Bersama dengan sejumlah layanan lain seperti Twitter, YouTube, dan Instagram, jejaring sosial Facebook diblokir di Tiongkok sehingga tidak bisa diakses oleh masyarakat.
Analis Topeka Capital Markets Victor Anthony menilai kunjungan Zuckerberg merupakan upaya Facebook memasuki Tiongkok, pasar besar yang kini masih menutup pintunya. “Potensi Facebook memasuki Tiongkok kemungkinan bisa terwujud beberapa tahun ke depan,” katanya.
Facebook sendiri memiliki kantor di Hong Kong, di mana jejaring sosial itu tak diblokir. Perusahaan ini disinyalir juga telah menyewa ruang kantor di Beijing, ibu kota Tiongkok, untuk memfasilitasi bisnis penjualan iklan ke perusahaan-perusahaan Tiongkok dan pihak pemerintah.
Biarpun menerapkan pemblokiran, banyak badan negara dan institusi media milik pemerintah Tiongkok tetap membuka akun di media sosial. Eksekutif-eksekutif Facebook pun diketahui sering mondar-mandir ke Beijing untuk bertemu kalangan pemerintah dan bisnis.
Awal minggu ini Zuckerberg ditunjuk sebagai anggota dewan penasehat Universitas Tsinghua sehingga memperkuat ikatan jejaring sosial miliknya dengan Tiongkok. Pada 2013, CEO Apple Tim Cook juga telah bergabung dengan dewan penasehat Tsinghua ketika berupaya memasarkan iPhone di Tiongkok lewat jaringan China Mobile.
Ketika ditanya oleh moderator diskusi di Tsinghua soal rencana Facebook di Tiongkok, Zuckerberg berkelit dengan mengatakan bahwa Facebook selama ini memang sudah hadir di Tiongkok.
“Kami membantu perusahaan Tiongkok meningkatkan pelanggan di luar negeri; mereka menggunakan iklan di Facebook untuk menyasar lebih banyak pelanggan,” kata Zuckerberg. “Jadi, yang kami bantu usahakan adalah membuat dunia lebih mengerti Tiongkok.”