Ambisi Nissan Kuasai Pasar Mobil Listrik di China

Tokyo, KompasOtomotif – Nissan Motor Company berambisi menguasai setidaknya 20 persen terhadap pasar mobil listrik di China. Rencana pemerintah pusat untuk terus mendorong mobil berteknologi ramah lingkungan, dan mengurangi polusi udara membuat kesempatan ini terbuka lebar.

Jun Seki, Kepala Bisnis Nissan China, mengatakan, prediksi penjualan mobil listrik di China mencapai 100.000-400.000 unit per tahun pada 2017-2018. Nissan berharap menikmati sedikitnya seperlima dari pasar. Saat ini, dua faktor utama yang mempengaruhi penjualan mobil listrik di China, yaitu harga dan kemudahan akses ke stasiun pengisian baterai.

Baik pemerintah pusat maupun daerah sudah menyiapkan berbagai subsidi masing-masing untuk mobil listrik. Mulai dari pembebasan populasi, pembangunan infrastruktur pengisian baterai, sampai potongan harga langsung. Wakil Perdana Menteri China, Ma kai, mengatakan, konsumen pembeli mobil listrik akan dibebaskan pajak penjualan, sehingga lebih terjangkau.

“China sangat serius mendorong adopsi kendaraan dengan energi baru dan tidak ada negara lain yang bisa menandingi insentif yang diberikan di sini. Infrastruktur pengisian baterai akan bertambah, seiring dengan jumlah penjualan,” beber Seki di Yokohama, Jepang, dilansir Bloomberg (13/5/2014).

Untuk menstimulasi pasar, Nissan mulai menjual mobil listrik pertamanya, e30, di bawah merek lokal Venucia mulai September 2014. Untuk sosialisasi, ratusan unit bahkan sudah disalurkan ke perusahaan taksi agar warga bisa teredukasi sekaligus mempelajari langsung seperti apa mobil listrik yang dipasarkan.

Kerjasama
Nissan juga menjalin kerjasama langsung dengan beberapa kota besar, seperti Dalian, Guangzhou, dan Xiangyang dalam program promosi mobil listrik lokal, Venucia. Tahun lalu, Nissan berhasil menjual 47.547 unit Leaf listrik di dunia, setelah berhasil menambah jarak tempuh dan mempercepat pengisian baterai.

Di China, Nissan berharap bisa menual 2 juta unit mobil pada 2017-2018. Produsen mobil terbesar kedua di Jepang tahun ini, berharap penjualan bisa mencapai 1,43 juta unit, mengandalkan X-Trail, Teana, dan mobil murah di bawah naungan merek Venucia.